Minggu, 08 Mei 2011


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses antara guru dan siswa, yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman dan penghayatan. Pada akhirnya dalam menikmati karya sastra akan mampu menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sastra khususnya puisi dalam kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang memerlukan kemampuan khusus. Proses belajar mengajar di SMP Negeri 11 khususnya siswa kelas VII dan VIII dalam pembelajaran membaca puisi belum sepenuhnya menguasai. Dikarenakan beberapa hal diantaranya; Siswa tidak berani tampil dan membaca dengan baik, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, merasa asing, merasa malu, merasa takut dan kurang percaya diri. Kegagalan pembelajaran membaca puisi pada siswa kelas VII dan VIII mencapai 60% lebih. Sebagai gambaran antara lain; mereka membaca sambil tertawa sendiri karena merasa lucu dan aneh, siswa yang berani tampil secara sukarela tidak ada, seandainya ada yang berani tampil karena terpaksa, akan membaca jauh dari norma membaca puisi yang baik dan suasana kelas sama sekali tidak mendukung. Pembangkit motivasi siswa agar menyukai pembacaan puisi dapat ditempuh dengan langkah langkah; dengan mengajak siswa berdiskusi tentang puisi yang akan dibacakan, siswa bisa melihat langsung dengan kata lain dapat menggunakan metode demonstrasi, dan diharapkan dapat mengapresiasikan puisi melalui menulis atau menceritakan kembali dan memparafrasekan. Dalam buku Strategi Belajar Mengajar (2001:114), ada beberapa macam metode mengajar, antara lain; Metode Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Kerja Kelompok, Pemberian Tugas, Demonstrasi, Pemodelan dan Eksperimen. Berkaitan dengan pembelajaran membaca puisi, metode pemodelan dapat dijadikan pilihan yang paling tepat dan efektif. Kelebihan metode ini dalam pembelajaran membaca puisi adalah; (1) Siswa dapat secara langsung mengamati bentuk pembacaan puisi, (2) Siswa dapat secara langsung mengetahui pelafalan kata, intonasi dalam membaca puisi dengan baik, (3) Siswa dapat secara langsung mengetahui pentingnya interpretasi, penampilan ketika membaca puisi, (4) Suasana kelas akan lebih hidup karena menghilangkan kejenuhan serta dapat dijadikan sebagai hiburan. Sedangkan kelemahan metode ini antara lain; (1) Siswa cenderung meniru model tanpa kreatifitas sendiri, (2) Siswa menganggap model adalah yang paling baik, (3) Tidak setiap guru menjadi model yang baik dan tidak mudah mencari model yang baik di luar guru.
Puisi adalah karya tulis hasil perenungan seorang penyair atas suatu keadaan atau peristiwa yang diamati,dihayati,atau dialaminya. Cetusan ide yang berasal dari peristiwa atau keadaan itu dikemas oleh seorang penyair kedalam bahasa yang padat dan indah.Pembaca atau penikmatnya lalu merasakannya sebagai sebuah karya tulis yang mengandung keindahan dan pesan”.Puisi dapat dinikmati melalui membaca atau mendengarkannya.Dalam bagianini kalian berlatih mendengarkan pembaca puisi,kemudian mengungkapkan tema dan pesan yang dikandungnya.
Kalian diharapkan dapat:
  1. Menemukan daya tarik sebuah puisi
  2. Menemukan pesan yang terkandung dalam puisi
  3. Membuat ilustrasi(gambar)yang relevan dengan jiwa puisi
  • Menemukan daya tarik sebuah puisi
Puisi akan menarik apabila sebuah puisi tersebut ditulis berdasarkan konsep atau peristiwa yang dialami oleh penulis atau orang yang ada disekitar penulis (di masyarakat). Sebuah puisi akan tertulis berdasarkan pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupnya.
Kita memiliki rasa, rasa yang indah keluar dari hati. Sebuah rasa yang kita rasakan indah berasal dari rasa hati orang lain. Kita akan merasakan keidangan orang lain melalui tingkah laku, tutur kata yang disampaikan dengan hati yang tulus. Sebuah tutur kata bisa kita rasakan baik langsung atau tidak langsung. Tutur kata yang tidak langsung dapat dibaca memalui tulisan. Tulisan yang indah akan menyentuh hati. Tulisan yang indah keluar dari hari penulisnya. Tulisan yang indah bisa berupa naskah cerita atau sebait puisi. Puisi memiliki nilai keindahan. Sehingga puisi termasuk karya sastra. Sastra adalah tulisan yang indah. Banyak orang menuliskan puisi dalam berbagai emosi. Ada yang romantis, putus asa, penuh harapan, protes sosial, kiritik sosial, dan sebagainya. Semua itu ditulis dengan keindahan bahasa hati. Menulis puisi tidaklah sulit, menulis puisi akan mudah dilakukan ketika hati sedang mood. Puisi yang paling banyak dan mudah dibuat adalah puisi yang bertema cinta. Baik itu yang sedang dilanda cinta, kerinduan, atau bahkan sedang putus cinta.
2. Tujuan
            Memberikan pemahaman kepada siswa untuk dapat membaca puisi dengan baik salah satunya dengan metode pemodelan. Pembelajaran membaca puisi juga untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan siswa dalam mengekspresikan perasaan dalam seni serta membangkitkan kecintaan para siswa pada karya sastra Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar